Bagimu Wanita
Beauty
Health
Career
Relationship
Humor
Sex

Health : Suami Pun Bisa Keputihan
Tuan Pun, 43 tahun, belakangan sering cemas. Ia memikirkan lendir yang saban pagi keluar dari kemaluannya, dan itu menahannya untuk tidak berhubungan intim dengan istrinya. Dokter bilang itu bukan kencing nanah. Sudah diberi obat, tapi lendirnya masih juga membasahi pakaian dalamnya.

Istri Tuan Pun ternyata juga punya keluhan, yaitu adanya benjolan di bibir kemaluan bagian kanan. Badannya panas, terasa nyeri di kemaluan, dan benjolan yang sudah lebih sebulan muncul itu semakin membesar.

Kata dokter, Nyonya Pun kena radang kelenjar vagina bartholinitis. Benjolan sebesar buah duku itu biasanya disebabkan kuman yang ditularkan lewat hubungan seks. Itu yang membikin Tuan Pun semakin cemas.

Dari pemeriksaan diketahui, Tuan Pun mengidap infeksi kelamin nonspesifik. Artinya, bukan karena kuman penyakit kelamin biasa, bukan pula tertular parasit trichomonas vaginalis atau jamur candida albicans, penyebab keputihan yang sering menyerang wanita.

Semula Tuan Pun berpikir tak akan tertular penyakit kelamin. Ia merasa tahu cara mencegahnya. Ia selalu minum kapsul amoxilin, golongan antibiotika yang bisa dibeli bebas, setiap kali hendak berhubungan dengan wanita bukan istrinya. Bertahun-tahun, ia merasa aman dengan cara itu. Tapi ia lupa kalau ada kuman bukan kencing nanah atau sifilis, yang tidak mempan antibiotika itu.

Ada dua jenis organisme penyebab penyakit kelamin nonspesifik, yakni chlamydia trachomatis dan mycoplasma hominis. Keduanya tidak mudah didiagnosis. Selain nyaris tanpa keluhan, gejalanya mirip kencing nanah dan sifilis.

Lendir Pagi Hari

Gejala khas penyakit kencing nanah adalah keluar lendir pada pagi hari, yang menetes dari liang kemaluan (morning drip). Lendir kuning kental layaknya nanah itu membekas di celana dalam.

Pada Tuan Pun, lendirnya agak encer. Ia pertama kali mengalami hal itu setahun lalu, seminggu sehabis selingkuh dengan Nyonya X. Ia merasa tidak enak di ujung kemaluannya, pedih, panas, dan bibir liang penisnya merah. Namun karena hasil pemeriksaan kencing nanah negatif, Tuan Pun merasa plong.

Dua minggu setelah itu, sudah tidak terasa apa-apa lagi. Dan baru dua bulan lalu gejala seperti itu muncul lagi. Sayangnya, penyakit itu telanjur menulari istrinya sebelum sempat diobati. Tuan Pun kena penyakit kelamin nonspesifik. Setelah diobati tetracycline, penyakit itu sembuh sekitar tiga minggu.

Bisa Kambuh

Berbeda dengan penyakit kelamin umumnya yang kalau sudah sembuh tak kumat lagi, infeksi kemaluan nonspesifik bisa kambuh, terutama jika tidak diobati. Sebagian besar kasus, tanpa diobati memang bisa menyembuh sendiri. Namun dalam beberapa bulan kambuh, bahkan sering disertai komplikasi.

Sekalipun pernah diobati, seperlima kasus infeksi kelamin nonspesifik bisa kambuh. Untuk mengobatinya tidak cukup lima hari seperti pada infeksi pertama, melainkan sampai tiga minggu minum obat tanpa putus. Selama pengobatan dan belum dinyatakan sembuh, suami dilarang berhubungan intim dengan istri.

Bisa Komplikasi

Komplikasi infeksi kelamin nonspesifik pada pria dapat menjalar ke prostat dan menimbulkan infeksi, selain membuat radang buah zakar dan saluran kemih.

Penjalaran infeksi ke buah zakar berakibat terganggunya produksi spermatozoa, sehingga mutu air mani buruk, dan sebaran pada prostat menimbulkan infeksi yang sukar sembuh. Sedang menyebarnya infeksi saluran kemih, membuat pancaran urin bercabang akibat dinding pipa saluran kemih kisut sebagian, sehingga tak sebulat buluh lagi.

Komplikasi pada wanita bisa menginfeksi kelenjar yang ada di dalam bibir vagina. Bisul kelenjar itu perlu disedot, sebab tak mempan dengan obat. Komplikasi pada wanita sering menimbulkan radang saluran telur.

Infeksi kelamin nonspesifik pada wanita, celakanya, sering tanpa keluhan maupun gejala. Itu sebabnya tidak mudah mendiagnosisnya. Wanita merasa tidak punya penyakit kelamin, padahal kalau lendirnya diperiksa ternyata punya. Biasanya mereka cuma merasa tidak enak kalau kencing, keluar sedikit lendir, sesekali rasa tidak enak di panggul, dan mungkin akan merasa nyeri kalau melakukan hubungan seks.

Dari Keputihan Istri

Ada beda antara lendir penyakit kelamin nonspesifik dengan suami yang tertular keputihan dari istri. Keduanya mirip. Namun pada keputihan betulan, biasanya suami merasa gatal di ujung kemaluan. Ada bercak keputihan di pakaian dalam.

Suami akan tertular keputihan dari istri jika tetap melakukan seks sebelum istri selesai diobati. Suami juga perlu diobati, agar tidak terjadi fenomena pingpong, yaitu istri yang sudah sembuh kena lagi dari suami yang tidak diobati. Mengenai penyakit kelamin nonspesifik, belum seluruhnya jelas. Pria atau wanita yang mengeluh keputihan, asalkan dalam lendir keputihan ditemukan banyak darah putih dan sel epitel, sudah patut dicurigai infeksi kelamin nonspesifik. Tentu dengan catatan, organisme penyebab sifilis dan kencing nanah negatif semua.

Zaman sekarang bukan tak mungkin pihak istri sudah mendapatkannya dari hubungan di luar nikah, lalu menularkannya kepada suami. Saling tuduh di antara suami istri, siapa dulu yang menularkan acap menjadi ajang pertengkaran dalam rumah tangga sebelum perceraian akhirnya terjadi.

(Sumber: Dr. Handrawan Nadesul - Tabloid Senior)

Health
Suami Pun Bisa Keputihan
Relationship
10 Hal Romantis Bagi Pria
Sex
Penyebab Pria Selingkuh
Sex
Bau Badan Pengaruhi Gairah Seks
Career
Mengapa Surat Lamaran Anda Tidak Dibalas?
Beauty
Kebiasaan Buruk untuk Kecantikan Anda

Copyright 1999-2002 © by BagimuWanita. All Rights Reserved.
Designed and Maintained by Sari